Selasa, 05 Agustus 2008

Economic NEWS


“WHY JUST COOPERATION”

by : Mugiono Bin Abdul Kahar

A. Alasan Historis

Dari aspek historis keinginan untuk membangun koperasi yang otonom sudah dirintis sejak lama oleh Bung Hatta, tetapi pada masa.:masa itu kaitan koperasi dengan dunia politik sulit dipatahkan sehingga koperasi banyak nakan sebagai alat politik untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Di era orde baru kebijaksanaan untuk meletakkan kerangka landasan pembangunan pada priode awal pembangunan telah mengilhami keinginan membangun koperasi yang otonom. Untuk itu disusun konsep dan model koperasi yang otonom yang disebut dengan KUD model. Kekurang berhasilan pola KUD model kemudian melahirkan pemikiran melahirkan kebijaksanaan menetapkan kreteria otonomisasi yang dikenal dengan kriteria kemandirian koperasi dan melahirkan konsep pembinaan koperasi mandiri. Lahirnya kebijaksanaan tersebut menimbulkan pendebatan antara dua pihak, yaitu yang bersikap optimis dan pihak yang bersikap skeptis.

B. Alasan Ekonomi

Alasan utama kebutuhkan tersebut adalah dasar pemikiran ekonomi dalam konsep pendirian koperasi, seperti untuk meningkatkan kekuatan penawaran (bargaining positition), peningkatan skala usaha bersama, pengadaan pelayanan yang selama ini tidak ada, serta pengembangan kegiatan lanjutan (pengolahan, pemasaran, dan sebagainya) dari kegiatan anggota. Alasan lain adalah karena adanya peluang untuk mengembangkan potensi usaha tertentu (yang tidak berkaitan dengan usaha anggota) atau karena memanfaatkan fasilitas yang disediakan pihak lain (pemerintah) yang mensyaratkan kelembagaan koperasi, sebagaimana bentuk praktek pengembangan koperasi yang telah dilakukan selama ini. Namun alasan lain yang sebenarnya juga sangat potensial sebagai sumber perkembangan koperasi, seperti alasan untuk memperjuangkan semangat kerakyatan, demokratisasi, atau alasan sosial politik lain, tampaknya belum menjadi faktor yang dominan.

1. Di samping itu koperasi sebagai koperasi dan sebagai aktor ekonomi tidak terlepas dari ruang ekonomi secara makro, oleh sebab itu koperasi harus dilihat dari tiga aspek, yaitu Merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi.
2. Sebagai lembaga pembaharuan struktur ekonomi dengan tujuan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif.
3. bantuan pemerintah hanya sebagai instrumen terhadap kedua tujuan di atas.

B. Alasan Sosial Budaya

Motif pemenuhan kebutuhan sosial (gotong royong) masih mewarnai alasan keterlibatan individu dalam koperasi, hal ini sejalan dengan pendapat Herman (1995). Namun walaupun begitu, pertimbangan unsur pendapatan dalam melihat fenomena homogenitas tingkat motivasi kerja di kedua bentuk koperasi yang diamati masih dirasakan relevansinya. Terutama dilihat dari peran pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia.


1. Mengingat pentingnya perhatian terhadap kepuasan pelanggan, maka perhatian terhadap perbaikan kinerja anggota pengurus dan karyawan harus dijadikan indikator efektivitas organisasi di samping mutu layanan.

2. Pemenuhan terhadap kebutuhan pengakuan sosial merupakan kebutuhan dengan preferensi tertinggi, maka penciptaan group cohesiveness melalui penerapan konsep kepemimpinan yang mengakomodasi potensi bawahan perlu dilakukan.

3. Upaya mengatasi perilaku kritis pada kelompok pengurus dan karyawan KUD berpendidikan tinggi perlu dilakukan.

4. Fakta pelapukan nilai dasar koperasi khususnya di KUD

5. Diperlukan pengkajian tentang sistem imbal kerja yang lebih menarik untuk pelaku manajemen koperasi.

6. Diperlukan kaji ulang terhadap sistem pembinaan terhadap anggota pengurus dan karyawan yang telah dilakukan baik yang bersifat pre-service training maupun in-service training.

C. Alasan Yuridis

Koperasi merupakan pengimplementasian dari Pasal 33 UUD 1945 yang kemudian lebih khusus terakhir diatur melalui UU No.25 Th.1992, sebelumnya ketentuan mengenai koperasi diatur melalui UU No.12 Th.1967. Pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas kekeluargaan (Johannes Ibrahim, 2006:54)

Adapun di dalam anggaran dasarnya setidaknya mencantumkan antara lain

1) Nama kop. & para pendirinya

2) Tempat dan kedudukan

3) Maksud dan tujuan

4) Syarat-syarat keanggotaan

5) Rapat anggota

6) Pengelolaan dan permodalan

7) Jangka waktu pendirian

8) Pembagian SHU

9) Sanks

Koperasi berstatus sebagai badan hukum setelah Akta Pendiriannya disahkan oleh Pemerintah dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (Pasal 9 UU No.25 Th.1992). Badan hukum sebagai subyek hukum itu mencakup hal berikut (Cahidir Ali, 1991:21):

1. Perkumpulan orang (organisasi)

2. Dapat melakukan perbuatan hukum (rechtshandeling) dalam hubungan-hubungan hukum (rechtsbetrekking)

3. Mempunyai Harta Kekayaan Sendiri

4. Mempunyai pengurus

5. Mempunyai hak dan kewajiban

6. Dapat digugat atau menggugat di depan Pengadilan

Economic NEWS

“WHY JUST COOPERATION”

by : Mugiono Bin Abdul Kahar

A. Alasan Historis

Dari aspek historis keinginan untuk membangun koperasi yang otonom sudah dirintis sejak lama oleh Bung Hatta, tetapi pada masa.:masa itu kaitan koperasi dengan dunia politik sulit dipatahkan sehingga koperasi banyak nakan sebagai alat politik untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu. Di era orde baru kebijaksanaan untuk meletakkan kerangka landasan pembangunan pada priode awal pembangunan telah mengilhami keinginan membangun koperasi yang otonom. Untuk itu disusun konsep dan model koperasi yang otonom yang disebut dengan KUD model. Kekurang berhasilan pola KUD model kemudian melahirkan pemikiran melahirkan kebijaksanaan menetapkan kreteria otonomisasi yang dikenal dengan kriteria kemandirian koperasi dan melahirkan konsep pembinaan koperasi mandiri. Lahirnya kebijaksanaan tersebut menimbulkan pendebatan antara dua pihak, yaitu yang bersikap optimis dan pihak yang bersikap skeptis.

B. Alasan Ekonomi

Alasan utama kebutuhkan tersebut adalah dasar pemikiran ekonomi dalam konsep pendirian koperasi, seperti untuk meningkatkan kekuatan penawaran (bargaining positition), peningkatan skala usaha bersama, pengadaan pelayanan yang selama ini tidak ada, serta pengembangan kegiatan lanjutan (pengolahan, pemasaran, dan sebagainya) dari kegiatan anggota. Alasan lain adalah karena adanya peluang untuk mengembangkan potensi usaha tertentu (yang tidak berkaitan dengan usaha anggota) atau karena memanfaatkan fasilitas yang disediakan pihak lain (pemerintah) yang mensyaratkan kelembagaan koperasi, sebagaimana bentuk praktek pengembangan koperasi yang telah dilakukan selama ini. Namun alasan lain yang sebenarnya juga sangat potensial sebagai sumber perkembangan koperasi, seperti alasan untuk memperjuangkan semangat kerakyatan, demokratisasi, atau alasan sosial politik lain, tampaknya belum menjadi faktor yang dominan.

1. Di samping itu koperasi sebagai koperasi dan sebagai aktor ekonomi tidak terlepas dari ruang ekonomi secara makro, oleh sebab itu koperasi harus dilihat dari tiga aspek, yaitu Merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat yang berfungsi sebagai pusat pelayanan ekonomi.
2. Sebagai lembaga pembaharuan struktur ekonomi dengan tujuan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif.
3. bantuan pemerintah hanya sebagai instrumen terhadap kedua tujuan di atas.

C. Alasan Sosial Budaya

Motif pemenuhan kebutuhan sosial (gotong royong) masih mewarnai alasan keterlibatan individu dalam koperasi, hal ini sejalan dengan pendapat Herman (1995). Namun walaupun begitu, pertimbangan unsur pendapatan dalam melihat fenomena homogenitas tingkat motivasi kerja di kedua bentuk koperasi yang diamati masih dirasakan relevansinya. Terutama dilihat dari peran pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang harus tersedia.


1. Mengingat pentingnya perhatian terhadap kepuasan pelanggan, maka perhatian terhadap perbaikan kinerja anggota pengurus dan karyawan harus dijadikan indikator efektivitas organisasi di samping mutu layanan.

2. Pemenuhan terhadap kebutuhan pengakuan sosial merupakan kebutuhan dengan preferensi tertinggi, maka penciptaan group cohesiveness melalui penerapan konsep kepemimpinan yang mengakomodasi potensi bawahan perlu dilakukan.

3. Upaya mengatasi perilaku kritis pada kelompok pengurus dan karyawan KUD berpendidikan tinggi perlu dilakukan.

4. Fakta pelapukan nilai dasar koperasi khususnya di KUD

5. Diperlukan pengkajian tentang sistem imbal kerja yang lebih menarik untuk pelaku manajemen koperasi.

6. Diperlukan kaji ulang terhadap sistem pembinaan terhadap anggota pengurus dan karyawan yang telah dilakukan baik yang bersifat pre-service training maupun in-service training.

C. Alasan Yuridis

Koperasi merupakan pengimplementasian dari Pasal 33 UUD 1945 yang kemudian lebih khusus terakhir diatur melalui UU No.25 Th.1992, sebelumnya ketentuan mengenai koperasi diatur melalui UU No.12 Th.1967. Pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas kekeluargaan (Johannes Ibrahim, 2006:54)

Adapun di dalam anggaran dasarnya setidaknya mencantumkan antara lain

1) Nama kop. & para pendirinya

2) Tempat dan kedudukan

3) Maksud dan tujuan

4) Syarat-syarat keanggotaan

5) Rapat anggota

6) Pengelolaan dan permodalan

7) Jangka waktu pendirian

8) Pembagian SHU

9) Sanks

Koperasi berstatus sebagai badan hukum setelah Akta Pendiriannya disahkan oleh Pemerintah dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (Pasal 9 UU No.25 Th.1992). Badan hukum sebagai subyek hukum itu mencakup hal berikut (Cahidir Ali, 1991:21):

1. Perkumpulan orang (organisasi)

2. Dapat melakukan perbuatan hukum (rechtshandeling) dalam hubungan-hubungan hukum (rechtsbetrekking)

3. Mempunyai Harta Kekayaan Sendiri

4. Mempunyai pengurus

5. Mempunyai hak dan kewajiban

6. Dapat digugat atau menggugat di depan Pengadilan

Senin, 28 Juli 2008

tips kesehatan

40 Persen Pelanggan Lokalisasi Gunakan Kondom
Balikpapan (ANTARA News) - Para pelanggan Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Kilometer (KM) 17 sudah banyak mempergunakan alat kontrasepsi kondom."Saat ini para pelanggan PSK di KM 17 sudah mempergunakan kondom, di atas 40 persen saat melakukan hubungan seksual," kata Ketua KPA (Komite Penanggulangan AIDS/Acquired Immune Deficiency Syndrome) Kota Balikpapan, Sugiarto di Balikpapan, Kaltim, kemarin.Menurut survey yang dilakukan pihak KPA di lokalisasi terbesar di Balikpapan ini, bahwa rata-rata pelanggan para PSK sebanyak 150 orang per hari."Adapun alasan beberapa PSK di KM 17, enggan menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim, karena kurang nyaman," tandas Sugiarto.Padahal penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual kepada para PSK, Sugiarto katakan guna mencegah terjangkitnya penyakit kelamin.Pihak Sugiarto aktif melakukan sosialisasi mencegah merebaknya AIDS di Balikpapan.Saat ini jumlah penderita yang tertular HIV (Human Immunedeficiency) AIDS di Balikpapan sebanyak 200 jiwa dan yang meninggal sudah 25 jiwa.Jumlah yang mengidap HIV AIDS tersebut yang terdata pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan."Sementara para PSK yang tidak terdeteksi banyak, setelah dibubarkannya lokalisasi Manggar Sari, sebanyak 200 penghuninya kita gak tahu kemana arahnya," katanya.Sehingga tidak diketahui apabila diantaranya ada yang terindap HIV AIDS atau penyakit kelamin lainnya yang menyebar lewat pelanggan melalui hubungan seksual.Sugiarto menegaskan pula bahwa berjangkitnya HIV AIDS sebagian besar disebabkan melalui jarum suntik para pengguna narkoba.(*)

Keys at home

ini adalah karya novel aku yang pertama
judulnya : the Flygirl
terbit tahun 2008





this join with us;
please call in email ugi_oniel@ yahoo.co.id or
gie_ono_batang1 @ yahoo.co.id alias , mugionotampan
thanks. for all

Sabtu, 07 Juni 2008

STUDY KELAYAKAN BISNIS


RINGKASAN PROYEK
A. Pendahuluan
1. Latar belakang : Unit bisnis ini bergerak dibidang industri tahu, karena seiring meningkatkan jumlah permintaan akan Tahu yang merupakan makan pokok masyarakat ekonomi menengah kebawah, unit bisnis ini didirikan untuk meningkatkan jumlah tahu yang ada dipasaran.
2. Ruang lingkup : “UD TOOCHO” bergerak dibidang industri, nama pemilik Abdul Kahar, jumlah karyawan 6 orang. Daerah pemasaran yang dituju kabupaten Batang, kota pekalongan dan sekitarnya.dengan hasil poduksi 4.000 biji/hari atau 1.440.000 biji/tahun. Beralamat di Jl.RE.Martadinata.Gg Teri No.15 Batang denagn modal investasi Rp.110.000.000 dengan pendapatan Rp 432.000.000 /tahun.
B. Organisasi / manajemen
Nama unit bisnis : UD.TOOCHO
Nama pemilik pimpinan usaha : Abdul Kahar
Bidang usaha : Industri
Jumlah karyawan / tenaga kerja : 6 orang
C. Pemasaran
Produk yang dipasarkan : Produksi Tahu
Sasaran konsumen : Menengah kebawah
Wilayah pemasaran : Kab.Batang, kota Pekalongan dan sekitarnya.
Rencana penjualan tahunan : 1.440.000.biji /tahun
D. Teknik / produksi / operasi usaha
Kapasitas produksi : 1.440.000.biji /tahun
Ketersediaan bahan baku : Kedelai
Fasilitas dan sarana produksi : Listrik, Air/PAM, telepon.
Masa implementasi : -
E. Keuangan
Total pembiayaan proyek : Rp. 1.230.628
Modal sendiri : Rp. 50.000.000
Pinjaman yang diajukan : Rp. 50.000.000
Jangka waktu pengembalian : 1 tahun
Penjualan pertahun : Rp. 504.000.000
Keuntungan per tahun : Rp. 54.876.528
Pengembalian atas investasi : Rp. 50.000.000
Titik impas : Rp 4.876.528
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Dasar Gagasan Usaha
Kebutuhan akan tahu akhir-akhir ini sangat meningkat seiring meningkatnya kebutuhan akan barang tersebut. UD.TOOCHO yang berlokasi di Jl. RE.Martadinata No. 15 Batang Telp. (0258) 741251, berusaha dibidang industri produksi tahu, bertujuan untuk memperluas dan meningkatakan kapaitas produksi dengan harapan memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat.
1.2 . Nama dan alamat perusahaan
Nama unit usaha : UD. TOOCHO
1.3 . Bidang usaha
Bidang Usaha : Industri
1.4 . Bentuk Usaha
Bentuk Usaha : Perseorangan
1.5 . Gambaran perkembangan usaha
Usaha ini berdiri dari tahun 2006 yang dirintis dari sebuah UKM atau unit kegiatan masyarakat yang berskala kecil, dengan adanya jumlah peningkatan pasar akan produk yang menjadikan perusahan ini maju. Perkembangan tersebut seiring dengan kemajuan usaha yang berusaha untuk selalu meningkatkan produksi dengn bantuan modal pribadi dan kreditur.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI
2.1. Gambaran umum perusahaan
Nama perusahaan : UD. TOOCHO
Nama pemilik : Abdul Kahar
Alamat kantor dan tempat usaha : Jl.RE.Martadinata Gg.Teri No.15 Batang
Bentuk badan hukum : Perseorangan
Tahun berdiri : 2006
2.2. Perizinan
Jenis perizinan
Biaya (Rp)
1. SITU ( Surat Izin Tempat usaha)

2. SIUP (Surat izin Usaha perdagangan)

3.NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

4. Akte pendirian

2.3. Aspek Teknis produksi / Operasi
Aspek produksi perusahaan meliputi, sifat proyek, jenis dan jumlah produksi, lokasi, bangunan, mesin dan peralatan, tata letak proses, proses produksi, kapasitas produksi, bahan baku dan bahan penolong , tenaga kerja.
2.4. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran perusahaan meliputi, peluang pasar, segmentasi pasar, sasaran pasar, volume dan harga pemasaran, masa hidup produk, struktur pasar, persaingan dan strategi bersaing, ukuran pasar dan pertumbuhan, pangsa pasar, margin laba kotor.
2.5. Aspek Manajemen
Aspek manajemen perusahaan meliputi, kepemilikan, struktur organisasi, tim Manajemen, tenaga kerja / karyawan
2.6. Aspek Keuangan
Aspek keuangan perusahan meliputi, kebutuhan dana, sumber dana, prediksi pendapatan, prediksi biaya, kriteria investasi

BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN
3.1. Proyek yang diusulkan
a. Sifat Investasi : Perluasan
b. Jenis produk : Tahu dan ampas tahu.
3.2. Aspek Teknis
a. Sifat proyek : Perseorangan
b. Jenis dan Jumlah Produksi
1. ciri-ciri produk
Jenis produksi tahu, bentuk produksi kotak, ukuran produksi 7 cm X 7 cm, model produksi tahu kulit dan jumlah produksi 1.440.000 biji/ tahun.
2. Kegunaan utama produk
sebagai lauk pauk dan bahan makan riangan atau gorengan.
c. Lokasi
Lokasi operasi di Jl.RE.Martadinata Gg Teri No.15 Batang, lokasi operasi dekat dengan pasar Batang sehingga mudah untuk mendistribusikannya selain itu lokasi operasi dekat sekali dengan konsumen dan agen karena bersebelahan dengan pemukiman warga.
d. Bangunan
1. Tanah (200 m²) Rp. 20.000.000
2. Bangunan (200 m²) Rp. 4.000.000
e. Mesin dan peralatan
Beli / sewa Nama Merek Jumlah Harga
Beli Mesin giling Butterfly 1 Rp.2.500.000
Wajan Starone 4 Rp.1.000.000
Susuk - 4 Rp. 100.000
Tungku - 4 Rp. 200.000

f. Tata letak proses
Tata letak produksi dibagian belakang gudang untuk mempermudah pembuangan limbah produksi yang berada dibelakang serta juga tidak mengganggu ruang kantor yang berada didepan.
g. Proses produksi

Skema / bagan alur proses produksi
INPUT → PROSES → OUTPUT → PENGEPAKAN dan seterusnya.
h. Kapasitas produksi
Tahun Rencana produk ( dalam unit )
2006 1.200.000 biji/ tahun
2007 1.350.000 biji/ tahun
2008 1.440.000 biji / tahun

i. Bahan baku dan bahan penolong
- Kedelai 72.000 kg / tahun atau 200 kg/ hari
- Minyak goreng 7.200 kg / tahun atau 20 kg / hari
- Kayu bakar 365 m³ / tahun atau 1 m³ / hari
j. Tenaga kerja
- Gaji pemilik / pemimpin 1 X
- Tenaga biasa 5 X
3.3. Aspek Pemasaran
a. Peluang pasar
Barang yang dibutuhkan konsumen saat ini didominasi oleh tahu karena tahu dianggap murah dan mempunyai gizi yang tinggi. Ada 5.760.000 biji / tahun disekitar daerah kota Pekalongan dan Kab.Batang. Daya beli mereka akhir-akhir ini meningkat karena meningkatnya bahan makan yang lain. Para konsumen membutuhkan produksi kami setiap hari. Kebutuhan konsumen yang dibutuhkan 5.760.000 biji/tahun sedagakan perusahaan yang ada hanya bisa berproduksi 4.320.000, jadi perusahaan masih mempunyai peluang produksi 1.440.000 biji/tahun sehingga peluang pasar terbuka dan layak dilihat dari kebutuhan konsumen.
b. Segmentasi pasar

c. Sasaran pasar
Target pemasaran jumalah permintaan akan produk mencapai 5.760.000 biji/ tahun target perusahaan bisa meraih konsumen dengan omzet produksi 1.440.000 biji / tahun atau 25% dari kebutuhan pasar atau 90% dari produksi perusahaan. Sehingga konsumen loyal dan dapat terpuaskan karena kebutuhan mereka terpenuhi, maka potensi pasar tinggi
d. Struktur pasar
Barang tersebut merukan persaingan sempurna karena selain perusahaan kami ada 3 perusahaan yang sama.
e. Persaingan dan strategi bersaing
Jumlah produksi perusahaan se-kota pekalongan dan kab. Batang 5.760.000 per tahun sedangkan produksi masing-masing perusahaan rata-rata 1.440.000 biji / tahun dengan kata laing persaingan produksi 50 : 50, dilain sisi keunggulan terdapat produk kami diantaranya kualitas tahu yang diproduksi lebih baik, harganya lebih murah, pendistribusian lancar, tingkat promosi yang terus sehingga produk kami lebih unggul.
f. Ukuran pasar dan pertumbuhan
Ukuran pasar yang produksinya 5.760.000 sedangakan pemenuhannya masih 4.320.000 biji/ tahun. Jadi ukuran pasar cukup besar. Pertumbuhan pasar yang tinggi yang dulunya permintaanya Cuma 4.320.000 biji/ tahun sekarang 5.760.000, jadi ada peningkatan pertumbuhan pasar 25% berarti pasar potensial.
g. Pangsa pasar
BELUM JADI



h. Margin laba kotor
3.4. Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
Bentuk unit usaha ini adalah perseorangan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu keuntungan usaha dimiliki sendiri, tidak memerlukan pertimbangan dalam mengambil keputusan, mudah untuk mengelola perusahaan secara individu. Sedangkan kelemahannya modal sulit untuk didapatakan dan resiko di tanggung sendiri, tapi tidak beresiko tinggi sehingga menguntungkan .
b. Struktur organisasi

Struktur Organisasi
PEMILIK
ABDUL KAHAR

BAG. PEMASARAN
WAKHIRIN

BAG. PRODUKSI
SUBAGYO. S

BAG. KEUANGAN
ABDUL KAHAR

c. Tim Manajemen
Bisnis ini dikelola sendiri tanpa memerlukan orang lain secara professional, karena usaha ini berskala menengah.
d. Tenaga kerja / karyawan
Jumah karyawan ada 6 orang 2 orang yaitu sebagai pemilik sekaligus merangkap menjadi bagian keuangan dan yang 4 menjadi tenaga biasa.

Kamis, 17 April 2008

MENGIRIM NASKAH NOVEL KE PENERBIT


Blog EntryMENGIRIM NASKAH NOVEL KE PENERBITMay 14, '07 2:47 AM
for everyone

Untuk penulis pemula, biasanya setelah menyelesaikan naskah novelnya, mereka suka kebingungan bagaimana cara mengirim naskah novel tersebut ke penerbit dan juga ke mana.

Berikut ini adalah uraian singkat agar naskah novel bisa sampai ke tangan penerbit dengan aman dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

  1. Bila anda sama sekali baru dan hendak mengirimkan naskah novel ke penerbit, siapkan print out NOVEL yang disertai dengan SINOPSIS PENDEK, kalau bisa dilengkapi DAFTAR KELEBIHAN NASKAH NOVEL ANDA DIBANDINGKAN NOVEL YANG BEREDAR DI PASARAN, SEGMEN PASAR YANG DITUJU; ANAK-ANAK, REMAJA atau DEWASA, dan jangan lupa BIODATA singkat dilengkapi alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Ini akan mempermudah pihak penerbit membaca naskah anda, karena mereka tidak perlu ngeprint. Saya menyarankan untuk tidak mengirim soft copy via internet karena selain membuat penerbit lebih ribet kalau mau membacanya, juga untuk menghindari penyalahgunaan naskah anda. Soft copy atau file baru anda serahkan kalau naskah anda dinyatakan akan diterbitkan.

  1. Bila anda mengirimkannya lewat pos atau ekspedisi pengiriman, pastikan anda mengisi semua daftar kolom isian untuk pengirim dan penerima. Hal ini untuk melacak bila terjadi sesuatu dengan naskah anda. Misalnya, naskah anda tidak sampai ke tujuan.

  1. Bila anda hendak menyerahkannya langsung pada penerbit, mintalah tanda bukti penyerahan naskah dan tanyakan kepada siapa anda mengurus follow up naskah anda tersebut dan berapa lama anda akan dapat kabar. Biasanya lebih kurang 3-6 bulan. Makin besar penerbit yang anda tuju, makin lama pula waktu untuk menerima kabar diterima atau ditolak.

  1. Bagi yang sudah terbiasa menulis atau bekerja sama dengan penerbit tentu tidak masalah untuk mengirimkan via email karena cepat dan mudah, dan lebih praktis. Kemungkinan untuk disalahgunakan juga kecil karena sudah saling kenal.

  1. Kalau anda sudah mengirimkan naskah, selama tiga bulan tidak ada kabar, tanyakan tentang naskah tersebut. Ada penerbit yang kadang-kadang sudah tahu jawaban penolakan, tapi karena banyaknya pengiriman surat penolakan itu biasanya dibarengkan dengan penolakan naskah-naskah lainnya. Jadi, kalau sudah tiga bulan anda menanyakan dan dapat kabar penolakan, anda bisa menawarkan naskah tersebut ke penerbit lain.

  1. Apakah etis menyerahkan/mengirimkan satu naskah ke beberapa penerbit yang berbeda-beda dalam satu waktu? Jawabannya, bisa beragam. Namun menurut saya pribadi, tidak etis. Lebih baik mengirimkan naskah ke satu penerbit lebih dulu baru ketika ditolak, anda bisa tawarkan ke penerbit lain. Lebih ribet juga kalau misalnya anda menyerahkan kedua penerbit sekaligus, beruntung kalau keduanya menolak, anda bisa menawarkan ke penerbit yang lain; bagaimana kalau keduanya berniat menerbitkan? Bagaimana anda akan bicara kepada keduanya? Tidak mudah kan?

Dan kalau salah satu penerbit itu tahu alasan anda menariknya, kemungkinan penerbit akan memblack list nama anda karena mereka sudah susah payah capek hilang waktu untuk membaca, mutusin terbit tapi anda kemudian menolaknya karena anda lebih memilih penerbit lain. Jadi, lebih baik ke satu penerbit dulu bila dalam waktu tiga bulan tidak ada jawaban, tanyakan apa anda bisa menariknya kembali untuk ditawarkan ke penerbit lain. Itu lebih mudah diterima.

  1. Apakah benar ada penyalahgunaan naskah yang dikirim dikatakan tidak diterbitkan lalu diolah, diubah sana sini lalu diterbitkan dengan nama lain? Selama ini, kasus seperti itu jarang terjadi. Karena menulis itu sulit, mengubah segala sesuatu juga sulit. Waspada dan hati-hati memang perlu, tapi tidak perlu takut. Biasanya naskah yang ditolak dikembalikan bila disertai perangko yang cukup, tapi bila tidak dalam waktu setahu akan dihancurkan.

  1. Ke mana dikirimkan? Ada banyak penerbit di Indonesia, anda bisa mencari sendiri alamat-alamat penerbit dan melihat jenis buku terbitannya di toko-toko buku, untuk melihat apakah jenis tulisan anda cocok untuk anda kirimkan ke penerbit tersebut.

Berikut ini adalah alamat beberapa penerbit, anda bisa browsing ke sana untuk melihat alamat dan contac personnya;

GRASINDO www.grasindo.co.id

GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA www.gramedia.com

GAGAS MEDIA www.gagasmedia.net

MIZAN GRUP www.mizan.com; www.penerbitcinta.multiply.com

LINGKAR PENA www.lingkarpena.multiply.com


Selamat menulis dan mengirimkan naskah. Semoga bermanfaat.

MUGIONO

Rabu, 09 April 2008